Minggu, 20 Maret 2016

JENIS-JENIS MEDIA TRANSMISI PADA JARINGAN

PENGERTIAN MEDIA TRANSMISI

Media transmisi adalah media yang dapat digunakan untuk mengirimkan informasi dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam jaringan, semua media yang dapat menyalurkan gelombang listrik atau elektromagnetik atau cahaya dapat dipakai sebagai media pengirim, baik untuk pengiriman dan penerimaan data. Pilihan media transmisi (pengirim) untuk keperluan komunikasi data tergantung pada beberapa faktor, seperti harga, performance jaringan yang dikehendaki, ada atau tidaknya medium tersebut.

A. Copper Media

Copper media merupakan semua media transmisi data yang terbuat dari bahan tembaga. Orang biasanya menyebut dengan nama kabel. Data yang dikirim melalui kabel, bentuknya adalah sinyal-sinyal listrik (tegangan atau arus) digital.

Jenis-jenis kabel yang dipakai sebagai transmisi data pada jaringan :

1. Coaxial Cable

Kabel ini sering digunakan sebagai kabel antena TV. Disebut juga sebagai kabel BNC (Bayonet Naur Connector). Kabel ini merupakan kabel yang paling banyak digunakan pada LAN, karena memiliki perlindungan terhadap derau yang lebih tinggi, murah, dan mampu mengirimkan data dengan kecepatan standar.

Ada 4 jenis kabel coaxial, yaitu :

Thinnet atau RG-58 (10Base2)
Thicknet atau RG-8 (10Base5).
RG-59
RG-6

Ada 3 jenis konektor pada kabel Coaxial, yaitu T konektor, I konektor (socket) dan BNC konektor. Keuntungan menggunakan kabel koaksial adalah lebih murah dari pada kabel fiber optic dan jarak jangkauannya cukup jauh dari kabel jenis UTP/STP yang menggunakan repeater sebagai penguatnya. Kekurangannya adalah susah pada saat instalasi, baik installasi konektor maupun kabel. Untuk saat ini kabel koaksial sudah tidak direkomendasikan lagi intuk instalasi jaringan.

2. Twisted-Pair cable

Twisted Pair terdiri dari 2 jenis :

Kabel STP (Shielded Twisted Pair)

Keuntungan menggunakan kabel STP adalah lebih tahan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik baik dari dari dalam maupun dari luar. Kekurangannya adalah mahal, susah pada saat instalasi (terutama masalah grounding), dan jarak jangkauannya hanya 100m .

Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)

Keuntungan menggunakan kabel UTP adalah murah dan mudah diinstalasi. Kekurangannya adalah rentan terhadap interferensi gelombang elektromagnetik, dan jarak jangkauannya hanya 100m.

Ada beberapa kategori untuk kabel Twisted Pair, yaitu :

• Kategori 1 (Cat-1).

Umumnya menggunakan konduktor padat standar AWG sebanyak 22 atau 24 pin dengan range impedansi yang lebar. Digunakan pada koneksi telepon dan tidak direkomendasikan untuk transmisi data.

• Kategori 2 (Cat-2).

Range impedansi yang lebar, sering digunakan pada sistem PBX dan sistem Alarm. Transmisi data ISDN menggunakan kabel kategori 2, dengan bandwidth maksimum 1 MBps.

• Kategori 3 (Cat-3).

Sering disebut kabel voice grade, menggunakan konduktor padat sebanyak 22 atau 24 pin dengan impedansi 100 Ω dan berfungsi hingga 16 MBps. Dapat digunakan untuk jaringan 10BaseT dan Token Ring dengan bandwidth 4 Mbps.

• Kategori 4 (Cat-4).

Seperti kategori 3 dengan bandwidth 20 MBps, diterapkan pada jaringan Token Ring dengan bandwidth 16 Mbps.

• Kategori 5 (Cat-5).

Merupakan kabel Twisted Pair terbaik (data grade) dengan bandwidth 100 Mbps dan jangkauan transmisi maksimum 100 m.

B. Optical Media

Ada tiga jenis kabel fiber optic yang biasanya digunakan, yaitu single mode, multi mode dan plastic optical fiber yang berfungsi sebagai petunjuk cahaya dari ujung kabel ke ujung kabel lainnya. Dari transmitter^ receiver, yang mengubah pulsa elektronik ke cahaya dan sebaliknya, dalam bentuk light-emitting diode ataupun laser. Kabel fiber optic single mode merupakan fiber glasstunggal dengan diameter 8.3 sampai 10 mikrometer, memiliki satu jenis transmisi yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak jauh, dan membutuhkan sumber cahaya dengan lebar spektrum yang lebih kecil. Kemampuan kabel jenis single mode dalam mengantarkan transmisi adalah 50 kali lebih cepat dari kabel jenis multimode,karena memiliki core yang lebih kecil sehingga dapat menghilangkan setiap distorsi dan pulsa cahaya yang tumpang tindih.

Kabel fiber optic multimode terbuat dari fiberglass dengan diameter lebih besar, yaitu 50 sampai dengan 100 mikrometer yang dapat mengantarkan data berkapasitas besar dengan kecepatan tinggi untuk jarak menengah. Apabila jarak yang ditempuh lebih dari 3000 kaki, akan terjadi distorsi sinyal pada sisi penerima yang mengakibatkan transmisi data menjadi tidak akurat. Sedang plastic optical’fiber adalah kabel berbasis plastik terbaru yang menjamin tingkat performa yang sama dengan fiber glass dalam jarak pendek dengan biaya yang jauh lebih murah. Saat ini, fiber optic telah digunakan sebagai standar kabel data dalam biding physical layer telekomunikasi atau jaringan, seperti perangkat TV kabel, juga sistem keamanan yang menggunakan Closed Circuit Television (CCTV), dan lain sebagainya Bahan dasar dari optical media adalah kaca dengan ukuran yang sangat kecil (skala mikron).Biasanya dikenal dengan nama fibre optic (serat optic). Data yang dilewatkan pada medium ini dalam bentuk cahaya (laser atau inframerah).

Satu buah kabel fibre optic terdiri atas dua fiber, satu berfungsi untuk Transmit (Tx) dan satunya untuk Receive (Rx) sehingga komunikasi dengan fibre optic bisa terjadi dua arah secara bersama-sama (full duplex).

C. Wireless Network

Saat ini sudah banyak digunakan jaringan tanpa kabel (wireless network), transmisi data menggunakan sinar infra merah atau gelombang mikro untuk menghantarkan data. Walaupun kedengarannya praktis, namun kendala yang dihadapi disini adalah masalah jarak, bandwidth, dan mahalnya biaya. Namun demikian untuk kebutuhan LAN di dalam gedung, saat ini sudah dikembangkan teknologi wireless untuk Active Hub (Wireless Access Point) dan Wireless LAN Card (pengganti NIC), sehingga bisa mengurangi semrawutnya kabel transmisi data pada jaringan komputer. Wireless Access Point juga bisa digabungkan (up-link) dengan ActiveHub dari jaringan yang sudah ada.

Media transmisi wireless menggunakan gelombang radio frekuensi tinggi. Biasanya gelombang elektromagnetik dengan frekuensi 2.4 Ghz dan 5 Ghz. Data-data digital yang dikirim melalui wireless ini akan dimodulasikan ke dalam gelombang elektromagnetik ini.

Sejarah Perkembangan Jaringan Transmisi

Media Transmisi

Dalam abad-abad terakhir ini sejumlah penemuan telah memungkinkan untuk dibangunnya hubungan telekomunikasi dengan kapasitas yang selalu bertambah. Saluran telegrap permulaan merambat-kan sinyal yang kecepatannya sampai dengan 30 kata per menit atau sekitar 15 bit per detik. Beberapa kabel serat optik yang dipasang saat ini dalam jaringan trunk jarak jauh mempunyai kapasitas untuk membawa sinyal sampai dengan 2,4 Gbps. Kapasitas teoritis serat kaca setebal rambut ini adalah sedemikian sehingga hanya dengan menggunakan tiga serat, kapasitasnya sudah mencukupi untuk separuh pelanggan telepon di AS bercakap-cakap dengan separuh pelanggan lainnya pada saat yang sama.
Banyak sekali kabel serat optik dipasang saat ini, terutama pada jaringan jarak jauh dan antar kantor. Setelah sepuluh tahun mendatang kabel serat optik akan secara progresif dipasang sebagai loop lokal di beberapa wilayah. Na-mun pada saat yang sama sejumlah besar media transmisi yang beragam akan terus digunakan. Ini akan memerlukan waktu tertentu sebelum semua kabel koak-sial dan sistem kawat tembaga digantikan dengan serat optik itu. Kita membahas

SEJARAH

Kemampuan untuk mengkombinasikan beberapa channel menjadi satu sambun-gan fisik mulai beroperasi pada tahun 1847 dengan skema yang dibuat oleh Baudot yang memungkinkan enam pengguna bertransmisi secara keroyokan melalui sebuah saluran telegrap — suatu kemajuan dramatis yang mempertinggi kecepatan menjadi sekitar 90 bps.

Pada tahun 1876 Alexander Graham Bell mengucapkan kalimatnya untuk per-tama kalinya melalui hasil penemuannya, yaitu, telepon. Tahun-tahun berikutnya dibangunlah saluran telepon, papan sentral dan kemudian pertukaran otomatis.
"Loading" yang dibahas pada Bab diaplikasikan ke saluran telepon pada tahun 1899. Sebelumnya saluran komersial terpanjang membentang dari New York ke Chicago. Mulai tahun 1911 percakapan dari New York sampai Denver menjadi terwujud, yang mana jarak sejauh itu saat ini merupakan suatu pencapaian yang menakjubkan mengingat pada saat itu penguat (amplifier) belumlah ditemukan.
Pada tahun 1913, terjadi suatu kemajuan besar saat repeater tabung hampa udara mulai digunakan. Pelayanan dari pantai bagian barat ke pantai bagian ti-mur Amerika Serikat dengan menggunakan tube semacam itu mulai beroperasi pada tahun 1915.

Kemajuan elektronik berlanjut dengan cepat, dan pada tahun 1918 sistem carrier (pembawa) untuk pertama kalinya digunakan sehingga memungkinkan dua channel suara dikirimkan melalui pasangan kawat tung-gal. Jumlah channel suara yang dapat dikirimkan melalui kabel tunggal segera meningkat seiring dengan perjalanan tahun. kabel koaksial menggantikan ka¬bel sepasang kawat untuk sambungan berkapasitas tinggi, dan kini kabel ini membawa ribuan channel telepon.

Pada tahun 1897 Marconi mendirikan Wireless Telegraph and Signal Com¬pany. Pada tahun 1899 dia berhasil mengirimkan pesan radio menyeberangi Selat Inggris dan pada tahun 1901 menyeberangi Samudra Atlantik. Lodge mengem-bangkan sarana tuning radio. Telegraf radio berkembang cepat.

Pada tahun 1902 Fessenden mengembangkan suatu sistem untuk memodulasi frekuensi radio melalui suara manusia, tetapi telepon radio pada skala komersial masih menunggu kedatangan penguat dan modulator yang menggunakan tabung hampa udara. Stasiun radio komersial pertama didirikan pada tahun 1920 untuk menghubungkan dua jaringan telepon darat antara Pulau Santa Catalina di Lepas pantai California dengan daratan Amerika. Mulai tahun 1927 telepon di Eropa dan Amerika Serikat dihubungkan secara komersial.

Hubungan radio gelombang mikro (microwave) didirikan setelah perang du-nia dan kini telah menjadi tokoh utama pada sistem telepon. Tower-tower, baik besar dan kecil, dengan sejumlah antena gelombang mikro tersebar di kota-kota besar dan di seluruh penjuru negeri. Mata rantai antena gelombang mikro yang kini hampir semuanya digital dapat membawa sekitar 13.000 channel.

Dekade 1960-an memperkenalkan satelit, laser, dan waveguide berkecepatan tinggi. Sejak itulah serat optik menggantikan waveguide untuk trunk-trunk jarak jauh. Kapasitas saluran komunikasi jarak jauh meningkat dengan cepatnya. Ka-rena jumlah rangkaian yang dibawa oleh suatu saluran meningkat, maka biaya per rangkaian pun menurun. Sekarang tersedia sistem serat optik yang dapat mem¬bawa lebih dari satu juta rangkaian suara (melalui banyak serat dalam satu kabel).

Pada bab ini kita membahas berbagai tipe media transmisi fisik yang sedang digunakan. Pada bab-bab berikutnya kita menjabarkan secara lebih rinci menge-nai cara penggunaan tipe-tipe tersebut untuk semua pola kerja sinyal digital, yang meliputi suara, data, video, dan televisi.

FREKUENSI

Media telekomunikasi dapat digolongkan menurut frekuensi sinyal yang dikirim-kan melalui media itu. Sebagai contoh, saluran gelombang mikro (microwave) beroperasi pada frekuensi sangat tinggi (VHF, very high frequency), kabel koak-sial pada tingkat frekuensi yang lebih rendah, dan sepasang kawat beroperasi pada tingkat frekuensi yang lebih rendah lagi. Kita semua tidak asing dengan frekuensi radio domestik.
Studio pemancar FM berada pada gelombang antara 88 sampai dengan 108 MHz. Studio AM berpancar pada gelombang antara 500 sampai de¬ngan 1600 Hz. Frekuensi ini bersama-sama dengan frekuensi operasi media-me¬dia lainnya ditunjukkan pada Gambar 11.1. Ini adalah sebagian kecil dari keselu-ruhan spektrum electromagnet.
Apa yang akan menjadi perhatian khusus kita bukanlah frekuensi operasi absolut tetapi jangkauan frekuensi yang dapat dikirimkan melalui fasilitas itu.pada umumnya, kuantitas data atau jumlah informasi yang dapat ditransmisikan adalah sebanding dengan bandwidth (lebar gelombang) atau jangkauan frekuensi yang dapat dikirimkan. Pada Gam¬bar 11.1, sebagai contoh, jangkauan frekuensi yang ditunjukkan untuk radio gelom¬bang mikro (microwave) adalah jauh lebih besar daripada yang untuk pemancar FM. Yang pertama membentang dari sekitar 2000 sampai 12.000 MHz,

102 c 103 Frequency
Cycles per Second
(Hertz) 104 10s 10s 107 108 109 1010 10n
Band Designations: Very Low Frequency Low Frequency Medium Frequency High Frequency Very High Frequency Super High Frequency Ultra High Frequency
Band Number: 4 5 6 7 8 9 10 11
Metric Subdivision: Myriametric Waves Kilometric Waves Hectometric Waves Decametric Waves Metric Waves Decimetric Waves Centimetric Waves Millimetric Waves

Spektrum frekuensi frekuensi yang digunakan dalam telekomunikasi - sebagian kecil dari keseluruhan spektrum elektromagnet yang ditunjukkan pada Gambar 1.2. Catatan: Alokasi frekuensi radio untuk penggunaan yang berbeda adalah jauh lebih rumit daripada yang ada di diagram ini, yang sudah disederhanakan untuk menunjukkan kategori utama yang dibahas pada buku ini. Jangkauannya 10.000 MHz. Sedangkan yang kedua membentang antara 80 sam-pai 150 MHz, berjangkauan sekitar 70 MHz. Umumnya pasangan kawat (wire pairs) mentransmisikan frekuensi antara 200 sampai dengan 300 kHz. Dengan demikian, melalui gelombang mikro, seseorang dapat mentransmisikan jauh lebih banyak informasi daripada melalui frekuensi Pemancar FM dan jauh lebih banyak lagi bila dibandingkan dengan melalui wire pair.

MEDIA TRANSMISI NON-OPTIK

Sepasang Kawat-Telanjang (Open-wire pair)
Pada awal mula hampir semua sambungan telepon dibuat dari sarana sepasang kawat yang direritangkan di antara tiang-tiang telepon. Berpasang-pasang kawat yang diperlihatkan pada Gambar 11.2 direntangkan dari isolator pada persilangan tiang-tiang. Kawatnya terbuat dari tembaga, atau baja yang dilapisi tembaga — baja untuk kekuatannya, tembaga untuk konduktivitasnya. Pada frekuensi diatas 1000 Hz, sebagian besar arus mengalir di bagian "kulit luar" kawat, yaitu di lapisan tembaga. Kawat dalam setiap pasangan ini berdiameter sekitar 0,128 inci dan jaraknya sekitar 8 sampai 12 inci.

Sepasang kawat ini dapat merambatkan percakapan telepon jarak jauh tanpa memerlukan penguatan. Dengan kawat semacam itulah, sebagai contoh, orang New York dapat berbicara dengan orang Denver sebelum penguat yang terbuat dari tabung hampa udara diketemukan. Kini seringkali diperlukan untuk mengi-rimkan beberapa channel suara bersama-sama melalui sepasang kawat yang sama. Ini memerlukan frekuensi lebih tinggi, dan pada frekuensi yang lebih tinggi penurunan (attenution) akan lebih besar. Oleh karena itu dipasang lebih banyak penguat (amplifier) dalam jalur itu.
Wire pair (sepasang kawat) ini rentan terhadap crosstalk (kebocoran percaka¬pan). Kopling induktif atau elektromagnet akan menghasilkan interferensi, dan percakapan pada salah satu pasangan akan sayup-sayup terdengar oleh pasangan kawat di dekatnya. Penambahan jarak pemisahan antar masing-masing pasangan dan pemutaran periodik dari kawat ini mengurangi interferensi ini sampai ke tingkat dapat diabaikan. Kondisi cuaca mempengaruhi hilangnya attenuasi (penu¬runan) pada jalur open-wire ini. Kebocoran terjadi pada isolator bila basah. Resis-tansi kawat meningkat sejalan dengan temperaturnya, dan kondisi basah dan lembab meningkatkan penurunannya.

sumber:
http://www.belajarpc.info/jenis-jenis-media-transmisi-pada-jaringan.htm


Tidak ada komentar:

Posting Komentar